Rabu, 01 Maret 2017



     Sebagaimana yang kita ketahui di Indonesia ini banyak sekali berbagai macam ragam, budaya, dan salah satunya permainan tradisionalnya
     Permainan tradisional itu sendiri merupakan hasil penggalian dari budaya sendiri yang didalamnya banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karena dalam kegiatan permainannya memberikan rasa senang, gembira, ceria pada anak yang memainkannya. Selain itu permainannya dilakukan secara berkelompok sehingga menimbulkan rasa demokrasi antar teman main dan alat permainan yang digunakan pun relatif sederhana (BP-PLSP, 2006).
Dalam blog saya kali ini, saya ingin memberikan jabaran dari salah satu permainan tradisional dari daerah saya Nusa Tenggara Timur yaitu permainan Pa Nabhe (Petak Umpet).
     Petak Umpet adalah permainan di mana para pemain berusaha bersembunyi sedangkan seorang pemain berusaha mencari dan menemukan mereka. Permainan ini cukup biasa, tetapi variasi-variasi yang berbeda juga telah berkembang selama bertahun-tahun. Yang Anda perlukan hanyalah beberapa teman dan kemampuan bersembunyi dan mencari.

  Pa Nabhe (Petak Umpet)
Ada berbagai macam permainan petak umpet (Pa Nabhe), antara lain:
1.      Jip-jip Osa atau Jip-jip Kapido
Cara memainkannya cukup mudah. Hanya dengan menunjukkan jari keatas pada telapak tangan pada salah seorang yang bertugas sebagai penangkap jari saat lagu akan diakhiri. Tugas ini dilakukan agar yang ditangkap dikenakan sanksi sebagai penjaga dan yang tidak ditangkap jarinya akan bersembunyi agar dicari oleh pemain yang tertangkap jarinya. Pemain yang berhasil menyentuh tempat dimana penjaga berada maka dia akan meneriakan “Ampolo” sedangkan pemain yang tertangkap akan dijadikan penjaga berikutnya.
Berikut lagu yang dinyanyikan dalam permainan ini:

Jip-jip osa ali waja raji
Sai naka piso, ja’o naka piso
Ali o... ali o...
Atau;
Jaip-jip kapido, kapido ae mamu
Ae mamu lesu, lesu bunga tao
Tao tipu tiu,
Sajube mata dadu-mata dadu
Jube...

     Pada permainan Pe Nabhe ini sendiri membuat anak-anak bisa belajar bersosialisasi Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena permainan ini dilakukan dengan cara bersama-sama tanpa memandang ras atau latar belakang keluarga. Semua anak-anak akan terlibat aktif dalam permainan tersebut.

     Permainan Pe Nabhe ini juga dapat melatih konsentrasi, kekompakan, dan daya pikir pemain. Dalam permainan ini kita juga dapat berpacu pada suatu ilmu filsafat yaitu bagaimana rasa ingin tahu seseorang anak pada saat temannya bersembunyi mereka ingin mecari tahu dimana persisnya teman-temannya berada.

     Kemampuan-kemampuan tersebut dimiliki manusia disebabkan manusia dibekali oleh Tuhan berupa akal atau rasio untuk berpikir, sementara mahluk lainnya tidak. Akal memang salah satu keistimewaan yang di anugerahkan Allah kepada manusia. Dengan akalnya manusia mempunya rasa ingin tahu (Filsafat;10).