Sebagaimana yang kita ketahui di Indonesia
ini banyak sekali berbagai macam ragam, budaya, dan salah satunya permainan
tradisionalnya
Permainan tradisional itu sendiri merupakan hasil penggalian dari budaya sendiri yang didalamnya
banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karena dalam kegiatan permainannya
memberikan rasa senang, gembira, ceria pada anak yang memainkannya. Selain itu
permainannya dilakukan secara berkelompok sehingga menimbulkan rasa demokrasi
antar teman main dan alat permainan yang digunakan pun relatif sederhana
(BP-PLSP, 2006).
Dalam blog
saya kali ini, saya ingin memberikan jabaran dari salah satu permainan
tradisional dari daerah saya Nusa Tenggara Timur yaitu permainan Pa Nabhe
(Petak Umpet).
Petak Umpet adalah permainan di mana para
pemain berusaha bersembunyi sedangkan seorang pemain berusaha mencari dan
menemukan mereka. Permainan ini cukup biasa, tetapi variasi-variasi yang
berbeda juga telah berkembang selama bertahun-tahun. Yang Anda perlukan hanyalah beberapa teman dan kemampuan bersembunyi
dan mencari.
Pa Nabhe (Petak Umpet)
Ada
berbagai macam permainan petak umpet (Pa Nabhe), antara lain:
1. Jip-jip Osa atau Jip-jip
Kapido
Cara
memainkannya cukup mudah. Hanya dengan menunjukkan jari keatas pada telapak
tangan pada salah seorang yang bertugas sebagai penangkap jari saat lagu akan
diakhiri. Tugas ini dilakukan agar yang ditangkap dikenakan sanksi sebagai
penjaga dan yang tidak ditangkap jarinya akan bersembunyi agar dicari oleh
pemain yang tertangkap jarinya. Pemain yang berhasil menyentuh tempat dimana
penjaga berada maka dia akan meneriakan “Ampolo” sedangkan pemain yang
tertangkap akan dijadikan penjaga berikutnya.
Berikut
lagu yang dinyanyikan dalam permainan ini:
Jip-jip osa ali waja raji
Sai naka piso, ja’o naka piso
Ali o... ali o...
Atau;
Jaip-jip kapido, kapido ae mamu
Ae mamu lesu, lesu bunga tao
Tao tipu tiu,
Sajube mata dadu-mata dadu
Jube...