La Tansa
Rabu, 25 Oktober 2017
PUISI
KAMU...
Salah satu bentuk kesenanganku
Adalah menatapmu...
Salah satu alasanku tersenyum
Adalah dirimu...
Takkan ceria keadaanku
Dalam ketiadaanmu...
Mungkin dalam diam ku akulah penyayang
sejatimu...
Sekarang aku harus jujur, aku teramat
Mengagumimu...
Bagiku dirimu adalah hujan di tanah yang tandus. Sejuk bersama setiap rintik...
Aku ingin memelukmu meski hanya dalam puisi saja bersama rasa dan harapan...
Aku ingin memandangmu diseberang lautan...
Entah dirimu dalam kesendirian,
Ataupun bersama bayang orang lain
Senin, 29 Mei 2017
ANALISIS DONGENG ANDE - ANDE LUMUT
ANALISIS
DONGENG ANDE - ANDE LUMUT
Disusun
untuk memenuhi Tugas Akhir
Tradisi
Sastra Nusantara
Tahun
2017
Oleh
IIN SAFTRIANI
Sastra Indonesia 2016
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan
kisah sejarah disebarluaskan dan diwariskan secara lisan sehingga menjadi
bagian dari tradisi lisan mereka. Secara lisan sehingga menjadi bagian dari
tradisi lisan mereka. Sebuah tradisi lisan seringkali mengisahkan pengalaman
masa lampau jauh ke belakang, sejak adanya manusia pertama bahkan sebelum
adanya manusia sampai terciptanya suatu kolektif yang dikenal sebagai
masyarakat atau pun suku bangsa.
Sebagai sebuah karya sejarah tradisional
maka tradisi lisan tidak menggunakan prosedur penulisan sejarah ilmiah. Karya –
karya yang disebarkan melalui tradisi lisan seringkali memuat sesuatu yang
bersifat supra natural di luar jangkauan pemikiran manusia dalam karya – karya
tersebut antara fakta dan imajinasi serta fantasi bercampur baur.
Karya – karya dalam tradisi lisan
biasanya dikenal sebagai bagian dari foklor. Tradisi lisan ini antara lain
berupa mitos, legenda, dan dongeng. Tradisi lisan itu kemudian disebarkan dan
diwarisakan dalam pandangan sejarah modern tentunya cerita rakyat semacam itu
tidaklah mengandung nilai sejarah. Akan tetapi, bagi masyarakat tradisional hal
itu dianggap sebagai sesuatu yang benar – benar terjadi. Cerita itu kemudian
dijadikan sebagain dari simbol indentitas bersama mereka dan sebagi alat
legitimasi tentang keberadaan mereka.
Penyebaran
dan pewarisan tradisi lisan memiliki banyak versi tentang satu cerita yang
sama. Hal itu menunjukkan dalam penyebaran dan pewarisan tradisi lisan telah
terjadi pembiasan dari kisah aslinya, walaupun seringkali tokoh yang menjadi
figur dalam cerita itu adalah tokh sejarah. Hal ini disebabkan ingatan manusia
yang terbatas dan adanya keinginan untuk memberikan variasi – variasi abru pada
cerita – cerita itu. Oleh karena itu, kisah saejarah yang disalurkan lewat
tradisi lisan itu akan terus mengalami perubahan. Perubahan yang diakibatkan
oleh imajinasi dan fantasi dan pencerita. Akibatnya, fakat sejarah itu makin
kabur atau tenggelam sama ekali karena adanya penambahan atau pengurangan dari
masing – masing nara sumber.
Dalam pewarisan
dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi, terdapat banyak keberpihakan
dalam penafsiran dan penjelasan suatu peristiwa masa lalu, walaupun demikian,
tradisi lisan memiliki fungsi yang penting bagi masyrakatnya. Tradisi lisan
dalam bentuk mitos, legenda maupun dongeng melukiskan kondisi fakta mental dari
masyrakatk pendukungnya. Tradisi lisan juga merupakan simbol identitas bersama
masyrakatnya sehingga tradisi lisan juga merupakan simbol solidaritas dari
masyrakatnya. Tradisi lisan juga menjadi alat legitimasi keberadaan suatu
kolektif baik sebuah marga, masyrakat, maupun suku bangsa.
Melihat benda –
benda peninggalan yang material tak lain adalah upaya untuk merasakan cara
pandang mereka terhadap lingkungan sekitar, orang lain, dan diri sendiri. Dalam
memelihara dan mewariskan tradisi kebudayaan, selain menggunakan benda – benda
kebudayaan, masyrakat praaksara di Nusantara menggunakan cara lisan. Proses
pelanggengan kebudayaan dengan cara lisan ini, salah satunya melalui tradisi
dongeng. Dongeng ini dapat disampaikan melalui jalur keluarga atau jalur sosial
yang lebih luas, yakni masyrakat. Melalui dongeng inilah para peniliti melacak
jejak – jejak sejarah. Selain melalui dongeng, jejak – jejak sejarah ini dapat
kita temukan pada upacara ritual, lagu – lagu daerah, permainan wayang, dan
lain sebagainya.
Dalam makalah
tugas akhir ini saya akan membahas salah satu dari bagian foklor yaitu dongeng.
Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesustraan lisan. Selanjutnya dongeng
adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar – benar terjadi. Disini
saya akan membahas tentang salah satu dongeng di Indonesia yaitu Dongeng “ Ande
– Ande Lumut “.
1.2 RumusanMasalah
1.2.1 Apakah yang
dimaksuddengandongeng ?
1.2.2 Bagaimana analisis dari dongeng Ande –
Ande Lumut ?
1.3 Tujuan
Makalahinisaya buatbertujuanuntukmemenuhitugas akhir mata kuliah Tradisi Sastra Nusantara.
1.4 Manfaat
Agar
kitadapatmengetahuilebihdalamapaitudongeng, jenis-jenis donegng, memperdalam tentang pengetahuan dongeng
Ande – Ande Lumut.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Teori
a) Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesustraan lisan. Selanjutnya
dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar – benar terjadi.
Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga yang melukiskan
kebenaran, berisikan pelajaran moral atau bahkan sindiran. Dongeng juga
memiliki kesamaan unsur – unsur cerita dengan daerah – daerah lain. Dongeng
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 Dongeng binatang adalah dongeng
yang ditokohi oleh binatang, baik binatang peliharaan maupun binatang liar.
2. Dongeng biasa, adalah dongeng jenis dongeng yang biasanya ditokohi
manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seseorang( Hendrayana, 2009: 28 –
29).
b) Dongeng adalah cerita tentang suatu hal
yang tidak pernah terjadi dan juga tak mungkin terjadi (fantastis belaka).
Cerita fantastis ini seringkali berhubungan dengan kepercayaan kuno, keajaiban
alam, atau kehidupan binatang. Sering juga mangandung kelucuan dan bersifat
didaktis ( Nursisto, 2000: 43).
c) Dongeng merupakan jenis karya sastra lama,
selain fabel (cerita dengan tokoh binatang), legenda (cerita tentang tokoh atau
peristiwa alam semesta yang bersifat gaib), dan sage (hikayat atau biografi
yang menekankan kisah keberanian). Dongeng berkisah tentang kehidupan manusia
yang dirangkai dengan peristiwa – peristiwa gaib (Nurhadi, 2004: 146).
d) Dongeng adalah cerita rakyat yang secara lisan turun – temurun disampaikan
kepada kita. Pengarangnya tidak dikenal. Dunia khayalan. Berlainan dengan saga
kenyataan dan alam gaib menjadi satu, saling lebur. Tidak ada catatan mengenai
tempat dan waktu.biasanya bertamat dengan “happy ending”. Susunan kalimat,
sturuktur dan penokohan sederhana. Sering terjadi ulangan. Prolog dan epilog
bersifat streotype ( Rahmanto, 1986: 34).
e) Dongeng adalah cerita rakyat yang berkembang dan hidup dikalangan
masyarakat. Berkembang secara turun – temurun dan disampaikan secara lisan.
Oleh karena itu dongeng sering pula disebut sebagai sastra lisan. Pada umumnya,
dongeng bersifat anonim atau pengarangnya tidak dikenal ( Kosasih Engkos, 2006:
176)
f) Dongeng adalah cerita yang tidak
benar – benar terjadi ( terutama itu kejadian zaman dahulu yang aneh – aneh (
KBBI Edisi Ke- 3, 2001: 274)
g) Dongeng adalah 1 cerita yang tidak benar – benar terjadi: cerita bohong (
Kamus Pelajar Tingkat Atas, 2004: 167).
h)
Dongeng adalah 1 cerita yang ridak benar – benar terjadi ( terutama
kejadian di zaman dulu yang aneh – aneh ) (arti kiasan) perkataan atau berita
yang bukan – bukan ( yang tidak benar) ( Kamus Pelajar Tingkat Pertama, 2009:
145 ).
i) Dongeng ialah suatu cerita fantasi
sederhana yang tidak benar – benar terjadi yang berfungsi untuk menyampaikan
suatu ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur. Jadi, dongeng adalah salah
satu entuk karya sastra yang ceritanya tidak benar – benar terjadi/fiktif
(Triyanto Agus, 2007: 46).
2.2 Analisis
dari Dongeng Ande – Ande Lumut
Candra
kirana adalah sosok perempuan sangat cantik wajahnya. Ia telah bersuami.
Suaminya adalah putra mahkota Kerajaan Jenggala. Raden Putra namanya. Karena
Raden Putra menolak menjadi raja menggantikan ayahandanya, dia pun diusir dari
istana Kerajaan Jenggala. Raden Putra lantas pergi tanpa mengajak Dewi Candra
Kirana. Tidak diketahui dimana keberadaan Raden putra kemudian.
Dewi
candra kirana lantas mencari keberadaan suami tercintanya itu. Untuk menutupi
jati dirinya Dewi candra kirana menyamar laksana perempuan desa biasa. Dalam
pengembaraannya, Dewi kirana bertemu seorang janda kaya bernama Mbok Randa
Karangwulusan. Ia pun diangkat anak oleh janda kaya itu dan diberi nama kleting
kuning.
Mbok
rondo karangwulusan telah mempunyai tiga anak perempuan Kleting Abang, Kleting
Wungu, Kleting Biru nama mereka. Oleh Mbok rondo karangwulusan, Kleting kuning
dipersaudarakan dengan ketiga anaknya dan dianggap sebagai anak bungsu.
Dalam
kehidupan sehari – hari, tiga anak Mbok rondo karangwulusan sangat jahat
perilakunya pada kleting kuning. Mereka iri dengan kecantikan wajah kleting
kuning. Kerana perasaan irinya, merekak sengaja meminta kleting kuning mengenakan
pakaian yang jelelk dan kumal hingga kleting kuning tampak seperti pembantu
yang telah kehilangan kewarasan. Mereka juga meminta kleting kuning mengerjakan
semua pekerjaan rumah tangga. Dari mulai mencuci, memasak, dan membersihkan
rumah harus dikerjakan kleting kuning sendirian. Kadang mereka juga meminta
kleting kuning untuk mengerjakan pekerjaan yang sangat sukar, seperti mencuci
periuk tembaga yang telah lama digunakan hingga menjadi kemballi bersih dan
baru. Tubuh kleting kuning berbau kerna seperti tidak ada baginya guna
membersihkan diri. Semua itu diterima kleting kuning dengan sabar dan ikhlas.
Kleting kuning yakin kesabaran dan keikhlasannya akan membuahkan hasil yang
baik bagi baginya di kemudian hari.
Syadan
mbok rondo karangwulusan mendengar berita yang bersumber dari desa Dadapan,
kabar itu menyebutkan jika mbok rondo dadapan mempunyai anak angkat, seorang
pemuda yang sangat tampan wajahnya Ande – Ande Lumut namanya. Ketampanan Ande –
Ande Lumut sangat terkenal menjadi buah bibir dimana mana. Banyak gadis yang
atang ke desa Dadapan untuk melamar anak angkat mbok rondo dadapan itu. Banyak
pula orang tua yang datang menemui Mbok rondo dadapan guna menjodohkan anak
gadis mereka dengan Ande – Ande Lumut.
Mbok
rondo karangwulusan juga berkehendak agar salah satu dari anak – anaknya dapat
menjadika istri Ande – Ande Lumut. Diperintahkannya tiga anak gadisnya itu
menuju desa Dadapan, sementara kleting kuning diperintahkannya untuk tetap
tinggal di rumah.
Kleting
abang, Kleting wungu dan Kleting biru segera berangkat menuju desa Dadapan.
Mereka mengenakan pakaian terbaik yang mereka miliki sesuai nama
ketiganya,Kleting abang mengenakan pakaian berwarna merah. Kleting wungu
mengenakan pakaian bewarna ungu dan Kleting biru mengenakan pakaian berwarna biru.
Sebelum ketiga anak Mbok Rondo Karangwulusan itu tiba di desa Dadapan, mereka
kebingungan karena harus menyeberangi sungai yang lebar lagi berair dalam.
Tidak ada yang bisa mereka tumpangi untuk menyebrang. Di tengah kebingungan itu
mendadak muncul kepiting raksasa. Yuyu kangkang namanya. Dia bersedia menolong
menyebrangi tiga gadis itu dengan diberikan imbalan.
“apa imbalan yang engkau inginkan
agar kami bisa menyeberangi sungai ini?” tanya kleting abang.
“Jika engkau bersedia aku cium serta
menciumku maka aku akan menyeberangkanmu,” jawab Yuyu Kangkang.
Kleting
abang, kleting wungu, dan kleting biru tidak keberatan mencium dan dicium Yuyu
kangkang bagi mereka yang terpenting adalah dapat menyeberangi sungai lebar itu
guna meneruskan perjalanan menuju desa Dadapan.
Kleting
kuning pun juga berniat datang ke desa Dadapan untuk bertemu dengan Ande – Ande
Lumut. Keinginan itu disampaikannya kepada Mbok Rondo Karangwulusan.
“Apa? Engkau ingin juga melamar Ande
– Ande Lumut yang amat tampan itu?” Mbok rondo karangwulusan benar –benar
melecehkan Kleting kuning. “ bercerminlah dahulu dirimu hei kleting kuning
jangan sampai Ande – Ande lumut yang tampan itu menjadi muak ketika melihat
wujudmu yang menyedihkan itu.”
Namun,
kleting kuning tetap bersikeras. Mbok rondo karangwulusan akhirnya mengijinkan.
Dengan tetap mengenakan pakaian kumal hingga tubuhnya berbau, kleting kuning
menuju desa Dadapan. Seperti halnya tiga saudara angkatnya. Kleting kuningpun
kesulitan untuk menyeberangi sungai lebar berair dalam. Kemudian munculah Yuyu
kangkang kepiting raksasa itu sebenarnya tidak ingin menyeberangkan kleting
kuning yang bau itu. Namun dia tetap bersedia menyeberangkan asalkan kleting
kuning mau dicium dan menciumnya.
“apa katamu? Engkau akan menciumku
dan aku harus menciummu? Aku tidak sudi!” tegas kleting kuning.
“jika engkau tak sudi, silakan
menyeberang sendiri!”
Kleting
kuning lantas mengeluarkan senjata yang selama itu disimpannya rapat – rapat.
Senjata itu berupa lidi sakti. Seketika lidi sakti itu dipukulkan pada sungai,
air sungai itu pun surut. Yuyu kangkang menjerit – jerit meminta tolong. Ia
tidak bisa hidup di luar air. Ia memohon kepada kleting kuning agar
mengembalikan air sungai itu lagi. Untuk itu ia akan menyeberangkan kleting
kuning hingga sampai ke daratan seberang.
Kleting
kuning menyatakan kesediaannya. Ia pun diseberangkan Yuyu kangkang tanpa harus
dicium dan menciu kepiting raksasa itu.
Tibalah
kemudian kleting kuning di desa Dadapan. Kleting kuning mendapati tiga kakak
angkatnya telah ditolak Ande – Ande Lumut. Penyebabnya Ande – Ande Lumut
mengetahui jika tiga anak Mbok rondo karangwulusan itu telah dicium dan mencium
yuyu kangkang. Sangat mengejutkan, ketika Ande – Ande Lumut mengetahui
kedatangan kleting kuning, ia bergegas menyambutnya.
Mbok
rondo dadapan benar – benar terheran – heran mendapati sikap anak angkatanya
itu. Begitu banyakanya gadis – gadis berwajah cantik dan menarik yang datang
kepadanya senantiasa ditolaknya, namun ketika melihat kleting kuning yang
berpakaian kumal lagi bau badannya anak angkatnya malah menyambutnya dengan
wajah berseri – seri.
“Ibu jangan melihat penampilan
luarnya” kata Ande - Ande Lumut, “ sesungguhnya gadis ini mampu menjaga
kehormatan dirinya. Tidak seperti gadis – gadis lainnya. Ia tidak sudi dijamah yuyu
kangkang. Dialah calon istri yang terbaik untukku”
Di
hadapan sekalian orang, kleting kuning lantas mengubah diri menjadi Dewi Candra
Kirana. Tak terkirakan keterkejutan orang – orang ketika melihat sosoknya yang
sangat cantik. Kleting abang, kleting wungu, dan kleting biru benar – benar
terpengarah ketika mengetahui jika sosok yang selama itu mereka perlalukan
dengan tidak baik itu ternyata Dewi candra kirana adanya.
Kegemparan
pun kian menjdai saat Ande – A nde Lumut juga membuka jati dirinya. Ia tak lain
adalah Raden putra yang tengah menyamar. Tak terperikan kegembiraan Dewi candra
kirana ketika beretemu kembali dengan suami tercintanya. Keduanya lantas hidup
sebagai suami istri kembali seperti yang mereka lakukan dahulu di istana
Kerajaan Jenggala.
Jika dilihat dari unsur intrinsik
dongeng tersebut analisisnya ialah :
1. Judul
Dalam dongeng
ini judul cerita diambil dari tokoh utama dalam cerita yaitu Ande – Ande Lumut.
2. Tema
Tema dongeng
ini ialah menceritakan kehidupan gadis cantik kerajaan yang meninggalkan kerajaannya untuk mencari
suaminya dan hidup sengsara tetapi kehidupannya berubah ketika sudah bertemu
dengan suaminya tersebut.
3. Alur
Alur cerita
dari dongeng diatas ialah alur ceritanya menceritakan tentang gadis cantik yang
dibenci oleh saudara tirinya. Kemudian karena adanya sayembara untuk mencari
jodoh maka sang gadis tersebut bertemu jodohnya dan kehidupannya yang semula
sengsara menjadi bahagia.
4. Karakterisasi /
Penokohan
Penokohan dalam
dongeng diatas ialah adalah tokoh pria yang merupakan orang kaya dan tampan
seorang lelaki idaman para wanita mencari jodoh, didukung oleh orang
disekelilingnya dalam mencari jodoh. Ande – ande lumut yang sebenarnya juga
seorang anak raja dibantu oleh mbok rondo dadapan. Tokoh seorang gadis yang
sangat baik hati, sabar, dan penyayang tetapi selalu dibenci dan dimusuhi
saudara tirinya. Kemudian ada tokoh antagonis yang merupakan saudra tiri jahat
yang selalu memusuhi tokoh sang gadis baik hati dan cantik.
5. Setting
Setting dongeng
tersebut menggunakan setting istana sentris atau masa – masa kerajaan.
6. Sudut Pandang
Pengarang
menggunakan sudut pandang orang ketiga. Disini pengarang bertindak sebagai yang
maha tahu.
7. Amanat
Amanat yang
bisa diambil dari dongeng diatas yaitu kita harus senantiasa sabar dalam menghadapi
cobaan. Kita harus menjadi orang yang baik hati, jujur, dan suka menolong. Kita
janganlah suka iri dan benci serta jahat kepada orang lain terlebih lagi kepada
saudara sendiri.
Jika dilihat dari unsur ekstrinsik
dongeng tersebut analisisnya ialah :
Analisis
dari cerita diatas ialah saya melihat bahwa betapa tingginya standar moral yang
ditetapkan oleh orang – orang terdahulu. Sseperti bisa dilihat bahwa ande –
ande lumut menolak wanita – wanita yang lebih cantik menarik untuk dijadikan
istri karena wanita – wanita cantik itu telah dicum oleh yuyu kangkang.
Walaupun kleting kuning tidak secantik kakak – kakaknya, yang ditolak ande –
ande lumut, tetapi kemauannya untuk menjaga diri membuat ande – ande lumut
lebih memilihnya sebagai istri.
Mengingat apa yang sering terjadi di
Indonesia, betapa pentingnya untuk kembali melihat hal – hal penting yang coba
diwariskan oleh para pendahulu. Sekali lagi, dari cerita ini kita bisa melihat betapa
tingginya standar moral yang ditetapkan. Bagaimana para wanita tidak dengan
bebas memberikan diri mereka untuk meraih satu tujuan. Bagaimana kita tidak
mengahalalkan segala cara walaupun mengorbankan harga diri untuk meraih segala
tujuan. Walaupun tujuan itu baik, teta[i cara juga harus diperhatikan. Kita sudah
kehilngan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, silau terhadap budaya –
budaya materialisme ala barat. Kita sudah berjalan terlalu jauh dengan nilai –
nilai luhur bangsa kita.
BAB 3
3.1 Kesimpulan
kesimpulan dari
dongeng Ande – Ande Lumut diatas ialah bahwa ande – ande lumut adalah
seorang pangeran yang di usir dari
kerajaan karena tidak ingin menjadi raja menggantikan ayahandanya, dan ia juga
pergi dari rumah tanpa berpamitan atau membawa istrinya.
Dan
juga dongeng Ande – Ande Lumut adalah dongeng yang diwariskan secara turun
temurun. Melalui lisan ke lisan, semakin berubahnya jaman ke jaman cerita ande
– ande lumut ini juga berubah tidak menjadi satu versi cerita saja tetapi juga
menjadi banyak versi cerita, hal itu terjadi karena disampaikan dari mulut ke
mulut yang mana karena itulah ceritanya tidak hanya menjadi satu versi cerita
saja tapi memiliki banyak versi cerita.
Dan apa yang saya bahas diatas ialah merupakan salah satu versi cerita dari
sekian banyak versi cerita Ande – Ande
lumut yang ada di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
- - Rahmanto B, Hartoko Dick. 1985. Pemandu di Dunia
Sastra. Yogyakarta: Kanisius.
- - Kosasih Engkos. 2006. Cerdas Berbahasa Indonesia
SMA/MA KELAS X. Jakarta: Erlangga.
- - Nurhadi, Dawud, Pratiwi Yuni. 2004. Bahasa dan
Sastra Indonesia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
- - Hartadi Sinung, Mugiyono.1991. BAHASA INDONESIA
BAHASAKU UNTUK SMP. Solo: Tiga Serangkai.
- - Nursisto. 2000. IKHTISAR KESUSASTRAAN INDONESIA.
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
- - Hardaniwati Menuk, Nureni Isti, Sulastri Hari. 2009. KAMUS
PELAJAR SLTP. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
- - Sitanggang, Iswati, Hardaniwati Menuk, Nureni Isti,
Sutejo. 2004. KAMUS PELAJAR SLTA. Jakarta: Pusat Bahasa.
- - 2001. KBBI EDISI III. Jakarta: Balai Pustaka.
- - Hendrayan. 2009. Sejarah SMA/MA KELAS X.
Jakarta: Pusat Perbukuan.
Rabu, 26 April 2017
Nyanyian Rakyat " Anak Kambing Saya "
Nama :
Iin Saftriani
Nim :
1614015033
Prodi : Sastra Indonesia (A)
Matkul : Tradisi Sastra Nusantara
Menerjemahkan Anak
Kambing Saya
Nyanyian
rakyat dalam pandangan Jan Harold Brunvard merupakan salah satu genre atau bentuk folklore yang
terdiri dari teks (kata-kata) dan lagu yang beredar secara lisan di antara
anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan mempunyai banyak varian.
Teks dan lagu itu merupakan suatu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Teks dalam nyanyian rakyat biasanya
dinyanyikan dan jarang sekali hanya disajakkan saja. Akan tetapi teks yang sama
tidak selalu harus dinyanyikan dengan lagu yang sama. Sebaliknya, lagu yang
sama sering dipergunakan untuk menyanyikan beberapa teks nyanyian rakyat yang
berbeda. Ada beberapa perbedaan nyanyian rakyat dengan nyanyian pop dan klasik.
Di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Bentuk dan isi nyanyian rakyat mudah
berubah-ubah.
2. Tempat peredaran nyanyian rakyat
lebih luas, baik di kalangan yang melek huruf maupun yang buta huruf.
3. Umur nyanyian rakyat lebih panjang
daripada nyanyian pop.
4. Penyebaran nyanyian rakyat dilakukan
secara lisan, sehingga bersifat tradisi lisan dan dapat menimbulkan
varian-varian.
Arti Lagu Anak Kambing Saya
Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tenggara
Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain Pulau Flores,
Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Alor, Pulau Lembata, Pulau Rote, Pulau Sabu,
Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Komodo dan Pulau Palue. Ibukotanya terletak di
Kupang, di bagian barat pulau Timor. Provinsi ini mempunyai lagu khusus untuk
anak anak yang mungkin ada sebagian orang yang belum tahu dari mana
asalnya Lagu Anak Kambing Saya yakni
dari daerah ini kali ini saya akan membahas Inti Arti Lagu Anak Kambing Saya (Nusa
Tenggara Timur)
mana
dimana anak kambing saya
anak
kambing tuan ada di pohon waru
mana
dimana jantung hati saya
jantung
hati tuan ada di kampung baru
caca
marica he hei
caca
marica he hei
caca
marica ada di kampung baru
caca
marica he hey
caca
marica he hey
caca
marica ada di kampung baru
Lagu
Anak Kambing Saya ini sangat populer di kalangan
bangsa Indonesia bukan hanya di Nusa Tenggara Timur saja. Banyak orang yang suka membawakan lagu ini, bisa untuk
diaransemen, atau dibawakan secara asli utuh.
Inti Arti Lagu Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara
Timur) ini sebenarnya diartikan sebagi lagu
yang girang. Lagu ini bermakna dimana orang tua
mencari anak kesayanganya. Menggambarkan tentang kebersamaan dan persahaban
seorang anak. Sebenarnya lagu ini juga sering di putar di tempat tempat-tempat
hibuaran dan permainan.
Langganan:
Postingan (Atom)