Senin, 17 April 2017

La Mohang Daeng Mangkona Pendiri Samarendah

Nama   : Iin Saftriani
Nim      : 1614015033
Prodi    : Sastra Indonesia (A)
Matkul : Tradisi Sastra Nusantara 

Definisi  dan Jenis-Jenis Legenda
1.     Legenda
·         * legenda adalah dongeng berdasarkan sejarah yang sifatnya mencari-cari dan dihubungkan dengan keanehan atau keajaiban alam (Nursisto, 2000: 45)
·        * legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda seringkali dipandang sebagai ”sejarah” kolektif (folkstory). Walaupun demikian, karena tidak tertulis maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah maka legenda harus bersih dari unsur-unsur yang mengandung sifat-sifat foklor ( Sejarah, 2009: 37).
·        Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi tapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia, adakalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan sering kali juga dihubungkan dengan mahluk ajaib. Peristiwa ini bersifat sekuler (keduniawian). Dan sering dipandang sebagai sejarah kolektif ( Listiyani, 2009: 25).
2.     Jenis – Jenis Legenda
Jan Harold Brunvald menggolongkan legenda menjadi empat kelompok, yaitu legenda keagamaan (religious legends), legenda alam gaib (supernatural legends), legenda perseorangan (personal legends), dan legenda setempat (local legends).
a.       Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Karya semacam itu termasuk foklor karena versi asalnya masih tetap hidup di kalangan masyarakat sebagai tradisi lisan.
b.      Legenda Alam Gaib
Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk menguhkan kebenaran “takhayul” atau kepercayaan rakyat. Contoh legenda ini yaitu kepercayaan terhadap adanya hantu, gendruwo, sundel bolong serta nyi blorong.
c.       Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa Timur yang paling terkenal adalah legenda tokoh Panji.
d.      Legenda Setempat
Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu temoat, berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya legenda kuningan.

Kunjungan ke Makam LAMOHANG DAENG MANGKONA
       Pada hari sabtu tepatnya pada tanggal 08 April 2017 saya dan teman-teman Sastra Indonesia angkatan 2016 beserta dosen kami berkunjung ke samarinda seberang tepatnya kami berkunjung ke MAKAM LAMOHANG DAENG MANGKONA.
       Kami semua berkumpul di kampus FIB pada pukul 08:00 tetapi kami baru berangkat kurang lebih sekitar pukul 10:00, sebelum kami berangkat dosen mengumpulkan kami semua untuk diabsen satu persatu, setelah absen kami semua berdoa agar perjalanan kami menuju samarinda seberang tersebut aman dan selamat sampai tujuan
       Perjalan dari kampus FIB menuju samarinda seberang tersebut kira-kira memerlukan waktu 30-40 menit bisa mencapai 60 menit jika terjadi kemacetan. Pada hari itu kami berangkat sekitar pukul 10 tetapi panasnya sudah sangatlah terik.
       Perjalanan menuju makam lamohang daeng mangkona itu jalannannya ketika di samarinda kota macet tetapi ketika sudah sampai di samarinda seberang jalannya berubah menjadi renggang tidak padat kendaraan.
       Tibalah kami semua di MAKAM LAMOHANG DAENG MANGKONA yang berada tepatnya di Jl. Daeng Mangkona, Mesjid, Samarinda Seberang, Kota Samarinda. Kami semua masuk ke makam tersebeut melalui pagar yang memagari pemakaman tersebut, kami parkirkan satu persatu motor kami dengan rapi.
       Makam yang sangat rapi menurut saya bahkan makam tersebut sangatlah asri dipandang oleh mata, karena banyak sekali pepohonan di sekitar pemakaman tersebut, dipemakan tersebut juga dilengkapi dengan WC, pendopo, serta ada miniatur kapal disebelah kanan makam tersebut. halamansekitar pemakaman juga sangatlah bersih.
       Kedatangan kami disambut oleh penjaga makam tersebut, kami masuk kedalam pendoponya tempat dimana Lamohang Daeng mangkona dikuburkan. Selanjutnya kami duduk dengan rapi untuk mendengarkan penjelasan tentang kisah Lamohang Daeng Mangkona.
-          Gambar Makam La Mohang Daeng Mangkona beserta Keluarganya


-          Gambar Tampak Depan Makam La Mohang Daeng Mangkona
-          Gambar Makam-Makam Rombongan La Mohang Daeng Mangkona

Sejarah La Mohang Daeng Mangkona
          Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa kehidupan manusia di masa lampau. Apa yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukan itulah yang menjadi kajiannya. Begitupula dengan sejarah La Mohang Daeng Mangkona.
Siapa sih La Mohang Daeng Mangkona itu ?
       La Mohang Daeng Mangkona ialah seorang tokoh penting dalam cikal bakal berdirinya Kota Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur. Daeng Mangkono sendiri berasal dari tanah Wajo, Sulawesi Selaatan.
       Pada tahun 1665 rombongan Bugis Wajo yang dipimpin oleh La Mohang Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado) hijrah dari kesultanan Gowa ke Kesultanan Kutai. Rombongan La Mahong Daeng Mangkono tersebut beranggota kira-kira sebanyak 200 orang, mereka lebih memilih meninggalkan kampung halamannya daripada harus tunduk pada pemerintahan kolonial belanda yang waktu itu sudah menguasai kerajaan gowa akibat perjanian bongaya.      Rombongan Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa itu diterima dengan baik oleh Sultan Kutai. Sekitar tahun 1668, Sultan yang dipertuan Kerajaann Kutai memberikan wilayah Samarendah Seberang dengan tujuan untuk membantu mengawasi daerah tersebut dari penjajahan.
       Nama Sama Rendah itu tentunya bukan asal sebut, Sama Renda dimaksudkan agar semua penduduk, baik asli maupun pendatang, berderajat sama, tidak ada perbedaan antar orang Bugis, Kutai, Banjar, Dan Suku Lainnya.
       Dengan rumah rakit yang berada di atas air, ahrus sama tinggi antara rumah satu dengan yang lainnya, melambangkan tidak ada perbedaan derajat apakah bangsawan atau tidak, semua “sama” derajatnya dengan lokasi yang berada di sekitar muara sungai yang berulak dan di kiri kanan sungai daratan atau rendah. Diperkirakan dari istilah inilah lokasi pemukiman baru tersebut dinamakan SamaRendah lama kelamaan ejaan Samarinda.
       Dari situlah Hari lahir kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari yang mana pada tanggal tersebut adalah hari dimana La Mohang Daeng Mangkona datang ke Kalimantan dan membangun kota ini (Samarinda Seberang Sekarang)


Kesimpulan dan Harapan
       Kesimpulan dari semua ini bahwalah meskipun Daeng Mangkona bukan asli orang kalimantan tetapi beliau tetap tidak membuat malu sukunya sendiri di tanah orang dan beliau sangat menjaga amanat yang diberikan kepadanya, menjadi orang yang rendah hati, dan menjadi pemimpin yang bijaksana.
       Harapan saya semoga saja Makam Daeng Mangkona ini dan Sejarahnya lebih dikenal oleh seluruh Indonesia khususnya rakyat Kalimantan sendiri, karena yang saya ketehui bahwa belum banyak yang mengetahui tentang Makam Daeng Mangkona ini bahkan belum banyak juga yang mengetahui tentang sejarah Daeng Mangkona. Dan juga harapan saya semoga lebih banyak diadakan sosialisasi tentang pengetahun sejarah ini ke masyarakat-masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan sendiri.


Referensi:
· - Nursisto,Drs. 2000. Ikhtisar Kesusteraan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
· - Darmawan Wawan,dkk. 2009. Sejarah SMA dan Aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
· - Listiyani Dwi Ari. 2009. Sejarah SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·Depdikbud. 1999. Kurikulum 1994 Suplemen GBPP Mata Pelajaran Sejarah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar